Kebun JP

AXA Mandiri Ajak Generasi Muda Bijak Kelola Keuangan di Era Digital

Situs News Indoesia Alternatif Informasi Berita Viral Terbaru

Jakarta, kebunjp Indonesia

Era digital telah mengubah cara generasi muda, terutama Gen Z, dalam berbelanja dan mengelola keuangan. Kemudahan bertransaksi
online
yang disertai berbagai godaan promo
e-commerce
kini menjadi tantangan tersendiri dalam mengatur keuangan pribadi.
Melihat fenomena ini, AXA Mandiri berpartisipasi pada SmartFin Day 2025 di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Kamis (14/8). Acara yang merupakan bagian dari rangkaian Top Agent Awards ke-38 Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) ini dihadiri mahasiswa dari UGM dan berbagai universitas di Yogyakarta.
Digitalisasi telah mengubah pola belanja masyarakat Indonesia secara signifikan. Dari dominasi belanja konvensional di tahun 2000-2010, kemudian berkembang menjadi kebangkitan
e-commerce
di 2010-2015.
Perubahan bola ini semakin dipercepat saat pandemi COVID-19. Data dari Databoks Katadata menunjukkan pengguna
e-commerce
di Indonesia diproyeksikan mencapai 220 juta pengguna pada 2025.
Meski mempermudah transaksi, kemudahan ini juga memicu perilaku belanja impulsif. Faktor seperti
flash sale
, promosi melalui
influencer
, kebiasaan takut ketinggalan tren atau
Fear of Missing Out
(FOMO), hingga layanan
Buy Now Pay Later
(BNPL) membuat sebagian besar generasi muda rentan membeli tanpa pertimbangan matang.
Data Meltwater mencatat, lebih dari sepertiga (37,9%) pengguna internet usia 16 tahun ke atas di Indonesia menggunakan BNPL setiap minggu.
Pada paparannya, Chief Communications Officer AXA Mandiri, Atria Rai, menekankan perlunya kesadaran finansial di tengah era
e-commerce
.
“Di era
e-commerce
, batas antara kebutuhan dan keinginan semakin kabur,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (22/8).
Maka dari itu, ia mengajak mahasiswa untuk selalu menilai setiap pembelian secara kritis dan memastikan uang yang dikeluarkan sejalan dengan tujuan serta prioritas hidup.
Pembelanjaan yang tidak bijak, terutama karena gagal membedakan kebutuhan dan keinginan, dapat memiliki dampak serius. Kebutuhan adalah hal yang wajib dipenuhi, seperti makanan, tempat tinggal, transportasi, dan pendidikan.
Sementara keinginan lebih terkait dengan gaya hidup, misalnya tiket konser, kopi kekinian, atau produk bermerek. Jika tidak dikelola dengan bijak, keinginan yang berlebihan dapat menimbulkan masalah, seperti utang konsumtif, ketiadaan dana darurat, stres finansial, hingga kesulitan mencapai tujuan jangka panjang.
Untuk mencapai tujuan hidup seperti karier impian, stabilitas finansial, dan pengembangan diri, AXA Mandiri merekomendasikan lima strategi:
1. Prioritaskan Proteksi Melalui Asuransi
Fondasi utama perencanaan keuangan adalah manajemen risiko. Asuransi memberikan perlindungan dari risiko tak terduga seperti sakit, kecelakaan, disabilitas, atau kematian.
AXA Mandiri menekankan bahwa perlindungan asuransi kini semakin terjangkau dengan premi mulai dari Rp50 ribu per tahun. Hal ini menjadikan asuransi bukan lagi produk mewah, melainkan kebutuhan esensial dalam perencanaan keuangan.
2. Siapkan Dana Darurat
Miliki tabungan yang cukup untuk menutupi 3-6 bulan pengeluaran. Dana ini berfungsi sebagai jaring pengaman keuangan yang vital saat menghadapi situasi darurat.
3. Terapkan Metode Anggaran 50/30/20
Alokasikan 50% pendapatan untuk kebutuhan pokok, maksimal 30% untuk cicilan produktif, dan 20% untuk dana darurat, investasi, serta asuransi. Metode ini membantu mengalokasikan keuangan secara proporsional dan efektif.
4. Kelola Utang dengan Bijak
Pahami berbagai jenis utang seperti pinjaman dana kuliah, kartu kredit, dan pinjaman pribadi. Terapkan strategi pengelolaan utang seperti metode snowball atau avalanche untuk pelunasan yang efektif.
Selalu lakukan pembayaran tepat waktu dan jangan ragu berkonsultasi dengan perencana keuangan profesional.
5. Investasi untuk Masa Depan
Mulai berinvestasi sejak dini untuk mengembangkan kekayaan dan mencapai tujuan finansial jangka panjang. Diversifikasi portofolio investasi dan pertimbangkan konsultasi dengan perencana keuangan.
Tak hanya itu saja, Atria juga mengingatkan pentingnya ‘hidup di bawah kemampuan finansial’ dan memahami hubungan antara imbal hasil dan risiko dalam investasi.
“Membangun fondasi keuangan adalah langkah awal sebelum berinvestasi. Dengan perencanaan keuangan yang matang, termasuk memiliki perlindungan asuransi sejak dini, generasi muda dapat memastikan masa depan finansial yang aman dan mencapai tujuan hidup mereka,” pungkas dia.
Melalui edukasi literasi keuangan ini, AXA Mandiri berharap dapat membekali generasi muda dengan keterampilan keuangan yang sehat, terencana, dan berkelanjutan. Dengan demikian, mereka dapat menghadapi tantangan finansial di era digital dan meraih masa depan yang lebih cerah.
(rir)

Baca lagi: Photo: The corpse flower from Sumatra finally blooms again in Poland

Baca lagi: Untung365 Situs Login Alternatif Informasi Berita Pinjaman | Hp Murah Xiaomi Redmi 15C Meluncur, Ini Spek dan…

Baca lagi: Perjalanan Kereta Ajaib, Seakan Menuju Sekolah Sihir Harry Potter

Exit mobile version