Jakarta, kebunjp Indonesia
—
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar Pengimbasan Program Training of Trainers (ToT) Pengajar Al-Qur’an Isyarat 2024 di SLBN 4 Koja, Jakarta Utara, sebagai upaya memperluas jangkauan dakwah inklusif. Sehingga, pembelajaran Al-Qur’an dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk para penyandang disabilitas rungu.
Kegiatan ini diikuti oleh 52 murid tuna rungu dari tingkat SD hingga SMA, dengan pendampingan langsung oleh alumni Program ToT Baznas di Yayasan Pesantren Bina Cendekia, Jakarta, Ust. Achmad Mubarok. Turut hadir Wakil Kepala Sekolah SLBN 4, Nur Asiah, serta perwakilan Divisi Dakwah Pendidikan Baznas.
Pimpinan Baznas Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan menyatakan, pengembangan program ini didorong oleh kepedulian terhadap akses pembelajaran agama yang adil dan menyeluruh bagi semua kalangan.
“Kami ingin memastikan hak untuk belajar Al-Qur’an tidak berhenti di batas kemampuan fisik. Melalui program ini, Baznas mendorong lahirnya ruang-ruang pembelajaran yang ramah bagi difabel, agar mereka pun bisa tumbuh sebagai generasi Qur’ani,” ujar Saidah dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/8).
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023 menyatakan bahwa terdapat lebih dari 22 juta penyandang disabilitas di Indonesia, dan sekitar 1,8 juta di antaranya adalah penyandang tuna rungu. Angka ini menjadi pengingat bahwa kebutuhan akan pendidikan Islam yang inklusif sangat mendesak.
Saidah menyampaikan, inisiatif ini merupakan bagian semangat BAZNAS memperluas syiar dakwah yang menyentuh semua kalangan, tanpa terkecuali. Sejak digulirkan pada 2024, Program ToT Pengajar Al-Qur’an Isyarat telah menjangkau 34 titik di 28 provinsi, dengan total peserta mencapai 1.036 orang.
“Para peserta terdiri dari guru SLB, komunitas difabel, serta guru agama yang memiliki kepedulian terhadap penyebaran ilmu Al-Qur’an di kalangan difabel,” katanya.
“Kami berharap, program ini tidak hanya berhenti di ruang kelas. Tapi menjadi gerakan dakwah yang menumbuhkan kepedulian dan kesetaraan dalam pendidikan Islam,” tambah Saidah.
Baznas pun dipastikan terus mendorong pelibatan masyarakat dalam mendukung dakwah inklusif melalui zakat, infak, dan sedekah. Program ini menjadi salah satu wujud dari peran zakat dalam membangun peradaban yang adil, terbuka, dan penuh kasih sayang.
(rea/rir)
[Gambas:Video kebunjp]
Baca lagi: First in Sri Lanka, the former President was arrested the impact of using state money
Baca lagi: Sri Mulyani Explain the APBN remains subsidized BPJS Health contributions 2026
Baca lagi: Erika Carlina Umumkan Kelahiran Anak Laki-laki Pertama