Jakarta, kebunjp Indonesia
—
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (
Aprindo
) Solihin mengatakan ritel modern akan membatasi pembelian
beras
murah program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (
SPHP
) dari Perum Bulog maksimal dua kemasan per orang.
Pembatasan ini dilakukan agar pasokan yang tersedia bisa terdistribusi merata kepada masyarakat.
“Untuk SPHP kita batasin. Untuk beras SPHP, karena itu beras subsidi ya, itu kita batasin hanya dua. Kalau premium, tergantung stoknya,” ujar Solihin di Lippo Mall Nusantara, Jakarta Selatan, Kamis (14/8).
Ia menambahkan pembatasan ini hanya berlaku untuk beras SPHP yang berasal dari penugasan Bulog.
“Kalau untuk (beras) Bulog, saya batasin cuma hanya dua pieces. Untuk beras yang ditugasi oleh Bulog ya, SPHP. Kalau yang premium, sejauh ini harusnya enggak terlalu. Yang penting masyarakat jangan panik aja,” ujarnya.
Solihin mengungkapkan beberapa waktu lalu sejumlah anggota Aprindo dipanggil polisi terkait penjualan beras, sehingga pasokan di ritel sempat berkurang.
“Saya peritel punya anggota 54 ribu, dalam keadaan kemarin anggota saya banyak dipanggil oleh polisi. Kenapa? Ya karena menjual beras yang diumumkan, sehingga kita mengurangi lah,” ujarnya.
Kendati begitu, ia memastikan kondisi mulai membaik. Menurut Solihin, stok beras premium di ritel saat ini terbatas karena banyak produsen yang sudah tidak memproduksi lagi. Ia memperkirakan pasokan akan mulai pulih pada pekan depan.
Ia menjelaskan penyaluran beras SPHP ke ritel merupakan bentuk penugasan dari Bulog untuk membantu distribusi di tengah kondisi harga yang masih tinggi.
“Kan penugasan. Penugasan kita diminta dalam kondisi kayak gini supaya kita membantu distribusi,” katanya.
Pengiriman beras SPHP, lanjutnya, sudah mulai dilakukan, namun tahap awalnya dikirim ke gudang sebelum disalurkan ke toko-toko.
“Kalau saya sebut mulai pengiriman bukan berarti ada di toko. Karena pengiriman itu dikirim ke gudang. Nah, dari gudang baru dikirim ke toko-toko. Jadi perlu waktu,” ujarnya.
Perum Bulog mulai menyalurkan beras SPHP ke ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret setelah mendapat izin dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). Langkah ini dilakukan untuk mengisi kekosongan stok beras di sejumlah gerai akibat tingginya harga dan kasus beras oplosan.
Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan pengiriman dilakukan berdasarkan permintaan distribution center (DC) masing-masing perusahaan yang kemudian diajukan ke Bulog wilayah setempat.
Ia memastikan kualitas dan kuantitas beras SPHP terjaga, termasuk kemasan yang dilebihkan dari 5 kilogram untuk mengantisipasi penyusutan.
Berdasarkan data Bulog, hingga saat ini SPHP telah disalurkan ke 12 mitra ritel modern dengan total kuantum 19 ribu kilogram. Penyaluran ini melengkapi distribusi ke pasar rakyat dan outlet pangan pemerintah. Pemerintah menargetkan program ini berjalan hingga 31 Desember 2025.
[Gambas:Video kebunjp]
(del/sfr)
Baca lagi: Berapa Gaji Direktur Badan Intelijen AS CIA?
Baca lagi: VIDEO: Japanese citizens paid 80 years of Hiroshima’s bombing
Baca lagi: Susunan Lengkap Pengurus DPP PDIP 2025-2030 Usai Pelantikan Hari Ini