Kebun JP

Bulog Tegaskan Komitmen Jaga Kualitas Beras Lewat Pemeliharaan Ketat

Situs News Indoesia Alternatif Informasi Berita Viral Terbaru

Jakarta, kebunjp Indonesia

Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menegaskan bahwa jajaran Bulog secara konsisten menjaga kualitas beras melalui serangkaian pemeriksaan rutin.
Pemeriksaan dilakukan mulai dari harian, mingguan, bulanan, hingga triwulanan untuk memastikan beras yang disimpan tetap sehat dan layak konsumsi.
Komitmen tersebut disampaikan Rizal saat mengundang awak media nasional meninjau langsung Gudang dan Sentra Pengolahan Beras Bulog Sunter, Jakarta Utara, pada Sabtu (6/9).
Melalui kunjungan ini, Rizal ingin publik mendapatkan gambaran nyata tentang bagaimana Bulog menjaga kualitas beras secara ketat sejak penyimpanan hingga penyaluran.
Lebih lanjut, Rizal menekankan peran Bulog sebagai operator pelaksana kebijakan pangan. Sementara itu, regulasi terkait pangan ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan melalui rapat koordinasi terbatas (Rakortas) yang dipimpin Kementerian Koordinator Bidang Pangan.
Bulog sendiri menyiapkan beras sesuai penugasan pemerintah, baik beras medium dengan broken (beras pecah) maksimal 25 persen maupun beras premium dengan broken maksimal 15 persen.
Saat ini, kapasitas gudang Bulog di Jakarta mencapai 355.200 ton, tersebar di 74 gudang dengan kapasitas rata-rata 3.000 ton per gudang. Stok tersebut merupakan bagian dari cadangan beras pemerintah yang totalnya mencapai 3,9 juta ton.
Untuk distribusi, Bulog menyalurkan beras secara masif melalui berbagai jalur, mulai dari pedagang pasar tradisional, koperasi, lembaga pemerintah, sinergi dengan TNI-Polri, outlet binaan BUMN, Rumah Pangan Kita (RPK), hingga ritel modern.
Skema kolaborasi pentahelix dengan berbagai pihak ini memungkinkan Bulog mempercepat penyaluran agar kebutuhan masyarakat di seluruh Indonesia terpenuhi.
Dari sisi teknis, pemeliharaan beras dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pemeriksaan awal saat pemasukan ke gudang, pengecekan kualitas secara berkala, menjaga sanitasi gudang, spraying, hingga fumigasi jika ditemukan indikasi serangan hama.
Selain itu, dalam proses pengeluaran, Bulog menerapkan prinsip FIFO (First In, First Out) dan FEFO (First Expired First Out) dari gudang.
Namun, Rizal menegaskan bahwa kualitas tetap menjadi prioritas. Jika ditemukan penurunan mutu, Bulog segera mengambil langkah perbaikan seperti fumigasi ulang, pemisahan, atau pengolahan kembali menggunakan mesin pemilah modern. Dengan begitu, beras yang sampai ke masyarakat benar-benar terjamin layak konsumsi.
Sementara itu, beras yang sudah tidak layak konsumsi tidak serta-merta dibuang. Setelah melalui prosedur standar operasional yang ketat, beras tersebut masih bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan industri lain, seperti pakan ternak. Dengan cara ini, setiap butir beras tetap bernilai guna.
Hingga saat ini, Bulog telah menyalurkan beras SPHP lebih dari 327 ribu ton dari total penugasan 1,5 juta ton, dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI-Polri, BUMN, serta para pengecer di pasar.
“Prinsip kami jelas, negara harus memberikan yang terbaik untuk rakyatnya. Maka Bulog menjaga kualitas beras dengan pemeliharaan ketat agar beras yang diterima masyarakat benar-benar layak konsumsi dan sehat,” kata Rizal.
“Bulog akan terus menjaga kualitas beras, nama baik negara, dan berkomitmen penuh memberikan yang terbaik bagi bangsa dan masyarakat Indonesia,” ujar Rizal menutup.
(inh)

Baca lagi: Menkes Budi: Penyakit Cacingan Tidak Sebabkan Kematian

Baca lagi: Untung365 Situs Login Alternatif Informasi Berita Pinjaman | SAFENet Ungkap Deret Represi Digital Saat Aksi Demonstrasi di…

Baca lagi: Top 3 Sports: The fate of Vanenburg to Indonesia Paste Korea

Picture of content

content

You may also like