Jakarta, kebunjp Indonesia
—
Jurnalis senior kebunjp Indonesia
Desi Anwar
mengimbau
anak muda
untuk bijak dalam menggunakan
kecerdasan buatan
(artificial intelligence/AI).
Hal itu ia sampaikan kepada mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia dalam forum Leadership Forum Responding to Challenges: Building Young Leaders For Indonesia’s Future di Universitas Al Azhar Indonesia, Selasa (9/9).
Desi mengatakan keberadaan teknologi AI, termasuk ChatGPT, membuat masyarakat menyerahkan pekerjaan yang membutuhkan pemikiran dan analisis diri sendiri kepada teknologi yang memberikan jawaban instan. Dengan begitu, otak masyarakat menjadi tidak terlatih.
“Otak kalau semakin digunakan, semakin berkembang, semakin tumbuh, semakin cerdas. Kalau kita tidak gunakan seperti otot tidak digunakan itu hilang,” katanya.
Desi mengatakan AI perlu dipahami secara bijak. Jika AI tidak digunakan dengan baik, justru akan menggantikan posisi manusia dalam pekerjaan.
Ia mencontohkan AI di China yang digunakan sebagai pembaca berita. Kondisi ini menjadi tantangan terutama bagi anak muda.
Namun, Desi mengatakan ada yang tidak bisa digantikan oleh AI, yakni indera.
“Kita manusia punya indera. Berpikir, melihat, mendengar, mengucap, meraba. Itu yang teman-teman dengan sadar harus tingkatkan. Rasa, empati, kebersamaan, gotong royong, komunikasi dengan baik, itu adalah skil yang harus kita gunakan untuk menjawab tantangan teknologi,” kata Desi.
[Gambas:Video kebunjp]
(fby/pta)
Baca lagi: 3 Pelajaran Berharga yang Bisa Dipetik dari Indonesia vs Lebanon
Baca lagi: FOTO: Chaos Demo di Nepal, Rumah Presiden hingga PM Dibakar
Baca lagi: Pemerintah Kaji Usulan Insentif Motor Listrik Rp7 Juta Dilanjutkan