Kebun JP

Didukung LPS, Industri Perbankan Optimis Jaga Kepercayaan Publik

Situs News Indoesia Alternatif Informasi Berita Viral Terbaru

Jakarta, kebunjp Indonesia

Industri perbankan dikenal sebagai salah satu sektor dengan regulasi paling ketat, namun berbagai isu dan opini yang beredar di masyarakat masih membuat nasabah khawatir soal keamanan dana mereka. Di sinilah peran Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjadi krusial dalam memberikan rasa aman.
Masih rendahnya literasi keuangan disebut menjadi salah satu penyebab sebagian masyarakat mudah terpengaruh isu. Hal ini menjadi pembahasan dalam LPS Financial Festival 2025 yang berlangsung di Medan pada 20-21 Agustus 2025.
Sejumlah bankir menyampaikan pandangan terkait tantangan menjaga kepercayaan nasabah, mulai dari pemblokiran rekening oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) hingga maraknya penipuan daring.
Direktur Operations PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Timothy Utama, dalam sesi Business Talks LPS Financial Festival 2025, menegaskan bahwa setiap bank besar memiliki prosedur yang jelas untuk membuka blokir rekening.
“Per hari ini sudah banyak sekali yang dibuka (blokir karena PPATK). Tapi yang paling penting, jangan takut taruh uang di bank, daripada di bawah bantal. Kalau di bank itu selama 3T terjadi, dijamin Rp2 Miliar (oleh LPS),” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (20/8).
Ia melanjutkan, syarat penjaminan LPS atau 3T yang dimaksud adalah, Tercatat di pembukuan bank, Tingkat bunga simpanan tidak melebihi tingkat bunga penjaminan LPS, dan Tidak melakukan tindakan yang merugikan bank.
Di sisi lain, Direktur Network and Retail Funding PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Aquarius Rudianto, mengakui ada sebagian nasabah yang menarik dana akibat isu pemblokiran PPATK. Namun, jumlahnya tidak banyak dan nominalnya tidak signifikan bagi sistem perbankan secara keseluruhan.
“Jadi itu memang ada dan netralisir hal itu. Bank itu adalah institusi yang
highly regulated
. Sehingga regulator banyak yang melihat. Jadi bank itu melakukan intermediasi dengan profesional,” tegas dia.
Dirinya juga menekankan bahwa semua bank di Indonesia terus membangun kemampuan digital sambil menjaga profesionalisme.
Waspada Penipuan
Pada kesempatan ini, selain soal penjaminan para bankir juga menyinggung pentingnya kewaspadaan di era digital. Maraknya penipuan daring mendorong masyarakat untuk lebih hati-hati menjaga akun perbankan.
Timothy menekankan pentingnya menjaga konsep ‘dompet’ dalam digitalisasi saat ini. Menurutnya, hal ini akan meningkatkan kewaspadaan masyarakat dalam menjaga rekening, yang notabene saat ini sudah banyak tersemat di dalam ponsel secara digital.
Dia juga mengimbau agar masyarakat lebih hati-hati dan tidak sembarangan membuka segala
link
atau
attachment
yang masuk ke ponsel.
“Prinsipnya sama, pada dasarnya jangan kasih dompet fisik, kalau HP itu kata sandi. Titipan saya itu, jadi jangan mudah ketipu, seperti kita jaga dompet, digital itu sama. Semua bank akan jaga, tapi kalau dompet diserahkan (ke orang lain) susah. Jadi dengan kata lain
awareness
ini ditingkatkan,” jelasnya.
Sementara itu, Aquarius meminta masyarakat tidak alergi dengan digitalisasi, karena digital banking sudah menjadi kebutuhan. Yang penting, jangan pernah memberikan User ID dan password kepada siapa pun, termasuk pasangan.
“Jadi enggak boleh kasih ke suami atau istrinya.
Please
jaga
user ID
dan
password
. Kedua,
maintenance
-nya dilakukan perubahan, dan cari yang susah, jangan yang gampang-gampang, jangan tanggal lahir dll,” sambung dia.
Direktur Sales & Distribution PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Anton Sukarna, setuju bahwa keamanan
password
dan PIN itu bersifat pribadi dan perlu dijaga kerahasiaannya. Ia juga menekankan, bahwa di bisnis perbankan dana dari para nasabah menjadi hal paling utama yang harus dilindungi.
“Terkait ini saya punya saran, jika lebih dari satu hp, untuk transaksi keuangan di yang komunikasi lebih rendah. Dan kalau telepon nyasar abaikan, jangan mudah
download
aplikasi karena kita tidak tahu pengaruhnya apa ke
mobile banking
kita,” ucapnya.
Benteng Terakhir
Setelah 20 tahun beroperasi, LPS telah membuktikan komitmennya dalam melindungi dana nasabah. Melalui program penjaminan, lembaga ini memberikan jaminan simpanan hingga Rp2 miliar per bank bagi nasabah yang memenuhi syarat 3T.
Anggota Dewan Komisioner Bidang Program Penjaminan Simpanan dan Resolusi Bank LPS, Didik Madiyono, menegaskan bahwa simpanan nasabah tetap dijamin meski bank dicabut izin usahanya.
“Itu kita bayar secepatnya 5 hari kerja. Nasabah jangan khawatir tetap saja simpanan diblokir bisa dibuka lagi tetap dijamin LPS,” pungkas dia.
Dengan jaminan yang jelas dari LPS dan peningkatan kewaspadaan digital, industri perbankan optimistis dapat menjaga kepercayaan masyarakat. Perbankan pun semakin percaya diri bahwa dana nasabah tetap terlindungi dalam berbagai kondisi.
(rir)

Baca lagi: Dall’Igna still believes in the potential of Bagnaia in Ducati

Baca lagi: Agak Laen Meriahkan LPS Financial Festival 2025 di Medan

Baca lagi: Britain Rejects Israeli Occupation in Jerusalem to the Eve of Hell of Japan

Picture of content

content

You may also like