Kebun JP

Harga Minyak Dunia Stabil Dibayangi Risiko Pasokan dan Geopolitik

Situs News Indoesia Alternatif Informasi Berita Viral Terbaru

Jakarta, kebunjp Indonesia

Harga minyak
dunia nyaris tidak berubah pada perdagangan Selasa (23/9), seiring pelaku pasar mencerna dampak dari ketegangan geopolitik yang berkelanjutan di Timur Tengah dan Rusia, serta kekhawatiran terhadap tarif perdagangan yang dapat menekan permintaan bahan bakar.
Mengutip
Reuters,
harga minyak Brent tercatat stabil di level US$66,56 per barel. Sementara West Texas Intermediate (WTI) naik tipis sebesar 2 sen menjadi US$62,29 per barel.
Ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah dua rumah sakit di Kota Gaza tidak lagi beroperasi akibat serangan darat dan pemboman oleh Israel. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa tank-tank Israel telah bergerak lebih dalam ke wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi diplomatik, puluhan pemimpin dunia berkumpul di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin untuk mendukung pembentukan negara Palestina, sebuah langkah bersejarah di tengah perang Gaza yang telah berlangsung hampir dua tahun. Namun, langkah ini ditentang keras oleh Israel dan sekutunya, Amerika Serikat.
Sementara itu, Ukraina meningkatkan serangan drone terhadap fasilitas energi Rusia dalam beberapa minggu terakhir, menargetkan kilang dan terminal ekspor.
Di Eropa, Uni Eropa berencana mempercepat larangan impor gas alam cair (LNG) dari Rusia sebagai bagian dari paket sanksi ke-19 terhadap Moskow, didorong oleh tekanan dari Presiden AS Donald Trump.
“Pasar minyak relatif stabil karena sedang mencerna dampak dari upaya Uni Eropa untuk membatasi pasokan dari Rusia,” ujar analis ANZ, Daniel Hynes, dalam sebuah catatan.
Di forum PBB, negara-negara anggota NATO menuduh Rusia telah melanggar wilayah udara Estonia dan Polandia. Inggris memperingatkan bahwa tindakan tersebut dapat memicu konflik bersenjata.
Dalam perkembangan militer terbaru, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah menguasai pemukiman Kalynivske di wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina.
Dari sisi pasokan, ekspor minyak mentah Arab Saudi pada Juli tercatat pada level terendah dalam empat bulan terakhir, menurut data dari Joint Organizations Data Initiative (JODI).
Sementara itu, Irak, produsen terbesar kedua di OPEC, telah meningkatkan ekspor minyaknya sesuai dengan kesepakatan OPEC+, menurut pernyataan dari pemasok minyak negara SOMO.
[Gambas:Video kebunjp]
(ldy/sfr)

Baca lagi: An error occurred: the JSON object must be str, bytes or bytearray, not NoneType

Baca lagi: Kata-kata Ousmane Dembele Jadi Pemenang Ballon d’Or 2025

Baca lagi: Untung365 Situs Login Alternatif Informasi Berita Pinjaman | Awan Cumulonimbus Berpetir Hebohkan Garut, Ini Penjelasan…

Picture of content

content

You may also like