Jakarta, kebunjp Indonesia
—
Badan Pusat Statistik (
BPS
) mencatat harga
emas
perhiasan mengalami
inflasi
selama 25 bulan berturut-turut sejak September 2023.
Inflasi emas perhiasan pada September 2025 tercatat sebesar 4,7 persen. Lebih tinggi dibandingkan inflasi pada September 2024 sebesar 0,3 persen dan inflasi September 2023 sebesar 0,41 persen.
“Inflasi emas perhiasan September 2025 merupakan inflasi tertinggi dalam lima bulan terakhir,” ujar Deputi Bidang Statistik Produksi BPS MĀ Habibullah dalam konferensi pers, Rabu (1/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Habibullah mengatakan kenaikan harga emas menjadi salah satu penyebab utama inflasi September 2025.
Emas perhiasan menjadi komoditas yang menyumbang andil terbesar dalam kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya. Kelompok ini menjadi penyumbang terbesar kedua pada inflasi September 2025.
BPS mencatat Indonesia mengalami inflasi 2,65 persen secara tahunan alias
year on year
(yoy) pada September 2025.
Sementara itu, inflasi juga terjadi secara bulanan (mtm) sebesar 0,21 persen. Begitu pula inflasi 1,82 persen dalam tahun kalender atau
year to date
(ytd).
“Atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 108,51 pada Agustus 2025 menjadi 108,74 pada September 2025,” ujarnya.
BPS mencatat inflasi tahunan 2,65 persen (yoy) utamanya didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi 5 persen dengan andil 1,43 persen.
“Komoditas dengan andil inflasi terbesar pada kelompok ini adalah komoditas cabai merah. Komoditas lain di luar kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang juga memberikan andil inflasi dominan adalah emas perhiasan,” ujarnya.
[Gambas:Video kebunjp]
(tfq/sfr)
Baca lagi: Video: Basarnas will dig culverts to reach the victim’s point
Baca lagi: Bulog Usul Perlu Ada Cadangan Gula Pemerintah, Siap Jadi ‘Offtaker’