Jakarta, kebunjp Indonesia
—
Pada pelaksanaan program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada 21 Juli lalu, ada peran Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pembentukan Kopdes Merah Putih di baliknya. Satgas ini melibatkan 18 kementerian dan lembaga.
Dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan beserta para wakil, yakni Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Desa Yandri Susanto, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dengan Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono sebagai Koordinator Ketua Pelaksana Harian, Satgas mulai bergerak menyusul penerbitan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan kopdes.
“Tugasnya ya memang berat karena (dikerjakan) dalam waktu yang tidak terlalu lama, Maret Inpres-nya keluar. Alhamdulillah kemarin tanggal 21 Juli sudah launching pembentukan,” kata Ferry dalam program Inside Politics kebunjp Indonesia, baru-baru ini.
Langkah selanjutnya, adalah menyiapkan peta jalan pengembangan. Ferry mengatakan, Satgas menggandeng para akademisi untuk menerapkan basis data.
Metode basis data ini berupa pengumpulan data yang berasal dari desa itu sendiri, termasuk penggunaan drone untuk mengetahui informasi geospasial. Para warga desa menjadi responden, sebelum kemudian hasil wawancara dianalisa dengan Artificial Intelligent (AI). Hasilnya adalah ratusan parameter yang mencakup banyak aspek, seperti potensi desa, konsumsi desa, hingga profil penduduk dan tanah.
Menurut Ferry, Kopdes Merah Putih menjadi instrumen yang memosisikan rakyat sebagai subyek, bukan obyek. Dengan koperasi sebagai badan usaha, warga akan menjadi pelaku usahanya.
“Dengan modal basis data pedesaan yang akurat, kami yakin masalah kemiskinan di Indonesia akan hilang. Jadi ini harus ada duet maut antara metode basis data pedesaan yang akurat dengan koperasi desa,” katanya.
Ferry menjelaskan, basis data pedesaan yang akurat tetap membutuhkan koperasi sebagai instrumen penggerak. Sebaliknya, kehadiran koperasi tanpa basis data yang kuat pun tak bisa memberi dampak maksimal.
Saat ini, lanjutnya, Satgas Nasional Kopdes Merah Putih tengah berupaya menyampaikan urgensi terkait kepada pemerintah pusat. Dengan kesepahaman itu, bagian ekosistem seperti pemerintah melalui BUMN maupun korporasi dapat mengambil keputusan yang lebih baik, sekaligus mengoptimalkan peran kopdes.
“Jadi sebentar lagi akan terjadi duet maut ini, dan kita optimis masalah kemiskinan, keterbelakangan, dan (upaya) menghidupkan kembali kegiatan ekonomi di masyarakat, khususnya di masyarakat pedesaan, bisa meningkat,” tutup Ferry.
(rea/rir)
[Gambas:Video kebunjp]
Baca lagi: Israeli cabinet agrees Netanyahu Caplok Gaza, aggression is getting brutal!
Baca lagi: Treatonomics, the new trend is fond of buying ‘small luxury’ in this economy