Jakarta, kebunjp Indonesia
—
Pertamina Geothermal Energy resmi memulai era baru energi bersih lewat peresmian Pilot Plant Green Hydrogen di Ulubelu, Lampung, pada 9 September 2025. Pengembangan energi hijau ini turut melibatkan Kementerian, pemerintah provinsi, hingga berdampak pada peran masyarakat lokal.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan kehadiran proyek ini tak hanya mendorong transisi energi nasional, tetapi juga membuka ruang bagi masyarakat lokal untuk ikut berpartisipasi.
“Masyarakat setempat juga bisa turut berkontribusi dalam mengembangkan energi hijau di Ulubelu,” ujar Fadjar.
Fadjar melanjutkan, Partisipasi warga hadir dalam berbagai program, mulai dari pertanian ramah lingkungan seperti Melon Geothermal dan ERMi (Emergency Response Group Millennials), hingga usaha produktif melalui kelompok perikanan, koperasi desa, dan UMKM.
Tak ketinggalan, pendidikan berbasis lingkungan lewat Green School dan kegiatan sosial-ekonomi dari KUPS (Kelompok Usaha Perhutanan Sosial) turut memperkuat ekosistem hijau. Saat ini, ada 9 kelompok binaan di 8 desa dengan manfaat langsung dirasakan 10.099 orang.
“Green hydrogen ini tidak hanya memberikan solusi energi bersih, tetapi juga memperkuat pemberdayaan sosial-ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasi Pertamina, dengan adanya ekosistem hijau, manfaat proyek ini dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat,” kata Fadjar.
Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina terus memperkuat strategi transisi energi melalui diversifikasi energi bersih, dekarbonisasi operasional, serta pengembangan bisnis hijau.
Green hydrogen menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung Roadmap Pertamina menuju Net Zero Emission (NZE) 2060, sekaligus memperkokoh posisi Indonesia sebagai pemain kunci energi hijau global.
Pengembangan energi hijau tidak hanya menghadirkan solusi untuk transisi energi, tetapi juga memberi nilai tambah langsung bagi masyarakat.
“Melalui keterlibatan aktif dalam program berbasis lingkungan dan usaha produktif, masyarakat sekitar menjadi bagian penting dari ekosistem hijau yang kita bangun. Dampak ini akan memperkuat kemandirian, meningkatkan kesejahteraan, serta menumbuhkan kesadaran bersama bahwa energi bersih adalah warisan berharga bagi generasi mendatang,” pungkas Fadjar.
(ory/ory)
Baca lagi: Prabowo Berduka Banjir Terjang Wilayah Bali dan NTT
Baca lagi: Incar Ekonomi Tinggi, Purbaya Bagi-bagi Peran APBN dan Danantara
Baca lagi: Ginting Ungkap Penyebab Langsung Kalah di Hong Kong Open