Kebun JP

Mentan hingga Bapanas Akui Harga Beras Masih Mahal Lampaui HET

Situs News Indoesia Alternatif Informasi Berita Viral Terbaru

Jakarta, kebunjp Indonesia

Harga
beras
di pasaran masih berada di atas
harga
eceran tertinggi (HET) meskipun pemerintah menyebut sudah ada tren penurunan dalam beberapa pekan terakhir.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan harga gabah di tingkat petani kini berada di kisaran Rp6.000 hingga Rp6.900 per kilogram (kg), sementara harga beras di pasaran masih melebihi HET.
“Harga (beras) ini sudah terjadi penurunan dan harga (gabah) yang kami terima terakhir tadi pagi itu Rp6.000 rata-rata average seluruh Indonesia, posisi Rp6.900 untuk seluruh Indonesia. Ini harga untuk gabah, di tingkat gabah,” kata Amran dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (21/8).
“Kemudian mengenai beras oplos dan HET (harga eceran tertinggi), betul yang disampaikan Bu Ketua (Ketua Komisi IV Titiek Soeharto) bahwa harga (beras) di atas HET,” jelasnya.
Pemerintah mengandalkan operasi pasar untuk meredam lonjakan harga. Menurut Amran, langkah ini dilakukan bersama Perum Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dengan volume yang terus ditingkatkan.
“Operasi pasar sekarang sudah mencapai kurang lebih hariannya 6.000 ton per hari. Sekarang sudah terjadi penurunan harga, dan insyaAllah ke depan stok kita siapkan ini tertinggi, SPHP, operasi pasar 1,3 juta ton, yang sebelumnya tidak pernah terjadi,” jelasnya.
Amran menambahkan operasi pasar akan dilakukan hingga akhir tahun dengan memanfaatkan stok yang ada, termasuk menghabiskan cadangan yang sudah lama tersimpan. Ia menegaskan stok pemerintah pada akhir tahun seluruhnya berasal dari dalam negeri.
“Sehingga stok di akhir tahun nanti adalah semuanya produksi dalam negeri, tidak ada beras impor, dan berasnya masih segar,” ujarnya.
Di sisi lain, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengakui harga beras medium dan premium di seluruh zona masih berada di atas HET. Namun, terjadi penurunan tipis pada pekan terakhir.
“Harga beras premium tadi seperti disampaikan Pak Mentan di atas HET, tetapi juga terjadi penurunan. Harga medium di semua zona di atas HET namun memang ada penurunan sebesar Rp134 per kg, HET medium hari ini Rp12.500,” kata Arief.
Arief menyebut Bapanas bersama Kementan dan kementerian terkait tengah mengkaji penyesuaian HET untuk menyesuaikan kenaikan harga gabah.
“Kami tentunya bersama Pak Mentan, Menko Pangan (Zulkifli Hasan) sudah membahas sebelumnya untuk mulai mengupdate harga beras medium seiring dengan kenaikan harga GKP yang sebelumnya Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram,” ujarnya.
Berdasarkan data Bapanas per 20 Agustus 2025, harga beras premium di zona 1 yang mencakup Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi mencapai Rp15.436 per kg atau 3,60 persen di atas HET Rp14.900.
Zona 2 mencatat harga Rp16.565 per kg atau 7,56 persen di atas HET, sedangkan di zona 3 Rp18.373 per kg atau 16,28 persen di atas HET.
Untuk beras medium, harga di zona 1 Rp13.873 per kg atau 10,98 persen di atas HET, zona 2 Rp14.553 atau 11,09 persen di atas HET, dan zona 3 Rp16.431 atau 21,71 persen di atas HET.
Kendati demikian, laporan Bapanas mencatat harga beras pada Agustus 2025 mengalami tren penurunan. Hingga 29 Agustus 2025, rata-rata harga beras premium zona 1 berada di Rp15.552 per kg, sedangkan medium Rp13.974 per kg.
[Gambas:Video kebunjp]
(del/pta)

Baca lagi: Video: Panic Gazans when Israel attacks Deir Al-Balah camp

Baca lagi: Kluivert ‘Nobar’ Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia

Baca lagi: Sinopsis Hard Target, Bioskop Trans TV 21 Agustus 2025

Picture of content

content

You may also like