Kebun JP

Peran Strategis UMKM Binaan Pertamina Lewat Pertapreneur Aggregator

Situs News Indoesia Alternatif Informasi Berita Viral Terbaru

Jakarta, kebunjp Indonesia

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) binaan PT Pertamina (Persero), yakni CV Siwarak Sejahtera Sentosa Food yang memproduksi olahan pangan Nanas-Qu terus berkembang pesat, menyusul dinobatkan sebagai pemenang kedua Pertamina Pertapreneur Aggregator 2024.
UMKM ini mampu memberdayakan hampir seribu petani nanas madu di Desa Siwarak, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, serta berhasil pengembangan ekonomi dan lingkungan
dengan pemanfaatan limbah
menjadi barang bermanfaat. juga potensi pengembangan desa wisata.
Pemilik CV SSS Food, Ngudiono, bercerita, semula usahanya berkolaborasi dengan puluhan petani nanas madu. Belakangan, jumlah mitra petani terus bertambah.
Dampak positifnya, ketika harga anjlok akibat stok yang melimpah saat musim panen tiba, nanas madu milik para petani bisa diserap oleh CV SSS Food. Menurut Ngudiono, perkembangan usahanya itu turut dipengaruhi program Pertapreneur Aggregator yang diadakan PT Pertamina (Persero).
“Lewat Pertapreneur Aggregator, saya belajar cara membangun rantai pasokan yang adil untuk petani, mengelola produksi agar lebih efisien, dan meningkatkan penghasilan, bukan hanya untuk saya tapi juga petani,” kata Ngudiono.
Berkat dorongan Pertapreneur Aggregator, kapasitas dan varian produk Nanas-Qu terus berkembang. Dari jus, dodol, manisan, selai, koktail nanas, dan asinan. CV SSS Food semula hanya bisa memproduksi 1.200-1.500 cup olahan nanas madu sehari, kini telah lebih dari 5.000 cup, terlebih dengan adanya bantuan alat hibah dari Pertamina.
Peningkatan produksi memicu pertambahan tenaga kerja. Awal berdiri pada tahun 2016, Nanas-Qu membutuhkan tiga pekerja tetap. Kini jumlahnya lima kali lipat dan diperkirakan bisa menjadi 30 tenaga kerja lokal pada dua tahun ke depan bisa menyerap 30 tenaga kerja. Nanas-Qu juga menggandeng lebih dari 900 petani nanas binaan Ngudiono, untuk menyediakan bahan bakunya.
Ngudiono optimistis, target itu dapat tercapai karena Nanas-Qu telah sampai ke negara lain. Ia pun membidik pasar baru seperti Timur Tengah dan Asia Timur. Di dalam negeri, Nanas-Qu juga memperkuat jalur distribusi di berbagai wilayah, termasuk di Jabodetabek.
“Upaya ini diharapkan mampu mendorong peningkatan omzet sekaligus memperluas jangkauan produk inovasi berbasis nanas,” katanya.
Saat ini, Nanas-Qu membina empat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ngudiono berharap, jumlah UMKM binaannya bisa meningkat lima kali lipat. Untuk itu, ia berupaya memperluas kolaborasi ke desa-desa penghasil nanas lain di Purbalingga dan sekitarnya.
“Ekosistem industri olahan nanas lokal dan efek domino ekonomi pedesaan pasti meningkat,” ujar Ngudiono.
Dengan produksi yang meningkat drastis, Nanas-Qu berupaya seimbang menjaga kelestarian lingkungan dengan meminimalkan limbah. Sebelumnya, kulit dan pucuk nanas dibuang ke sungai. Sekarang, sisa olahan itu diubah menjadi pakan ternak dan pupuk kompos, oleh satu kelompok pengelola limbah kulit nanas. Lingkungan sekitar kini lebih bersih.
“Pertapreneur mengajarkan kami untuk peduli pada 2P, yaitu
planet
dan
people
, namun tetap harus profit,” kata Ngudiono.
Ngudiono bercita-cita membangun desa agrowisata nanas yang juga menjadi tempat wisata edukasi. Nantinya, pengunjung bisa melihat kebun nanas madu, proses pengolahan, hingga mencicipi produknya. Para petani nanas muda pun akan dapat meningkatkan kesejahteraan.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyatakan, Pertapreneur Aggregator digagas Pertamina untuk mencetak UMKM aggregator yang merangkul UMKM lain agar bisa naik kelas, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dan menjaga lingkungan.
“Naik kelas di sini tidak hanya pendapatan saja, tetapi UMKM mampu memperluas jangkauan pemasaran, serta mampu meningkatkatnya jumlah karyawan, kelompok petani, dan UMKM lain disekitarnya yang mendapatkan manfaat ekonomi,” ujar Fadjar.
Pertapreneur Aggregator sendiri merupakan program berkelanjutan yang mendukung UMKM menembus pasar internasional melalui berbagai kelas dan pendampingan eksklusif mulai dari sertifikasi, pusat pelatihan jasa produksi, hingga pendampingan pitching produk untuk ekspor.
Komitmen Pertamina dalam mengembangkan UMKM ini merupakan wujud nyata dalam menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), serta dukungan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), yakni menciptakan pekerjaan layak yang mendorong pertumbuhan ekonomi.
Komitmen ini selaras dengan Asta Cita Prabowo-Gibran, khususnya poin ketiga, yaitu menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif.
(rea/rir)
[Gambas:Video kebunjp]

Baca lagi: Israel continued to attack Gaza, 44 Palestinians were reported dead

Baca lagi: 5 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Bersama Susu, Bikin Mules

Baca lagi: Launch 4 Electric SUVs, VIFAST Presenting Future Mobility Solutions

Picture of content

content

You may also like