Jakarta, kebunjp Indonesia
—
Badan Pangan Nasional (
Bapanas
) untuk pertama kalinya menyalurkan bantuan sosial (
bansos
) berupa beras khusus atau beras fortifikasi, yaitu beras yang diperkaya zat gizi tambahan seperti zat besi, seng, asam folat, serta vitamin B1 dan B12.
Beras jenis ini biasanya dijual lebih mahal dibanding beras premium bahkan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), namun kini untuk pertama kalinya disalurkan gratis sebagai bantuan bagi masyarakat rentan rawan pangan.
Adapun bantuan perdana ini ditujukan bagi 648 keluarga penerima manfaat di delapan desa di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Sebenarnya bantuan pangan sudah ada melalui bantuan pangan beras yang ada di (Perum) Bulog. Tetapi, bantuan pangan yang menggunakan beras fortifikasi, ya baru kita kerjakan hari ini,” ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam keterangan resminya di acara Peluncuran Bantuan Pangan Terfortifikasi dan Biofortifikasi 2025 di Kecamatan Pamijahan, Bogor, Selasa (30/9).
“Bantuan pangan terfortifikasi dan biofortifikasi ini sebagai langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan akses dan konsumsi pangan bergizi bagi keluarga sasaran di wilayah rentan rawan pangan,” tambahnya.
Menurut Arief, program perdana ini merupakan rintisan yang diinisiasi Bapanas bersama sejumlah pemangku kepentingan.
“Peluncuran bantuan beras fortifikasi ini perdana kita lakukan, ini rintisan yang diinisiasi Badan Pangan Nasional tentunya bersama stakeholder terkait. Beras fortifikasi ini beras yang memiliki kandungan zat besi, seng, asam folat, vitamin B1 dan vitamin B12,” jelas dia.
“Kita harapkan selanjutnya program ini bisa diimplementasikan di seluruh wilayah Indonesia karena akan sangat membantu pemberian nutrisi tambahan. Kemudian jika program Makan Bergizi Gratis juga bisa mendapatkan fortifikasi, ini akan sangat baik,” sambungnya.
Arief menjelaskan sasaran program ini adalah masyarakat di daerah rentan rawan pangan dengan tujuan khusus mendukung upaya penurunan stunting sesuai Peraturan Presiden (Perpres) 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
“Ini juga mendukung upaya pemerintah menurunkan angka stunting karena memang kita berharap masyarakat penerima tentunya akan meningkat kualitas pangan dan gizinya melalui bantuan ini,” ujarnya.
Selain itu, program beras fortifikasi ini masuk ke dalam agenda strategis pembangunan ketahanan pangan nasional di RPJMN 2025-2029 serta menjadi bagian dari visi Indonesia Emas 2045 sebagaimana diarahkan Presiden Prabowo Subianto.
Untuk menjamin kualitasnya, pemerintah telah menetapkan standar kernel beras fortifikasi melalui SNI 9314:2024 dan standar beras fortifikasi melalui SNI 9372:2025. Kedua standar itu dirumuskan Bapanas sebagai acuan mutu dan keamanan beras fortifikasi di Indonesia.
[Gambas:Video kebunjp]
(del/sfr)
Baca lagi: Limosin Cadillac Special Kingdom Dutch welcomed Prabowo in Amsterdam
Baca lagi: VIDEO: Exhibition ‘Virgil Abloh: The Codes’ opened in Paris