Kebun JP

Sri Mulyani Cari Utang Demi Tutup Defisit Rp638 T di RAPBN 2026

Situs News Indoesia Alternatif Informasi Berita Viral Terbaru

Jakarta, kebunjp Indonesia

Menteri Keuangan
Sri Mulyani
mengatakan bakal fokus mencari
utang
dalam negeri demi menutup
defisit
Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2026 senilai Rp638,8 triliun.
Sri Mulyani menyampaikan langkah itu dilakukan demi menjaga defisit APBN secara hati-hati. Menurutnya, utang dalam negeri lebih aman.
“Kita akan menggunakan terutama sumber utang dalam negeri untuk menjaga keamanannya,” ujar Sri Mulyani pada Konferensi Pers RAPBN 2026 dan Nota Keuangan di Kantor DJP, Jakarta, Jumat (15/8).
Pembiayaan utang pada APBN 2026 tercatat Rp781,9 triliun. Jumlah itu meningkat dibanding pembiayaan utang di APBN 2025 yang berada di angka Rp775,9 triliun.
Kendati demikian, sang Bendahara Negara mengklaim rasio utang Indonesia tak pernah berubah dalam 3 tahun terakhir. Besarannya adalah 39,96 persen terhadap PDB Indonesia.
Di lain sisi, ada dua strategi lain yang akan dikejar Kementerian Keuangan demi menutup defisit APBN 2026. Keduanya adalah mengembangkan pembiayaan inovatif serta mengelola portofolio utang secara aktif.
Sri Mulyani menegaskan pihaknya juga akan menggunakan sisa anggaran lebih (SAL) pada pelaksanaan APBN tahun depan.
“SAL sebagai suatu
vehicle
untuk mencapai
fiscal buffer
, terutama pada saat
market
kadang-kadang mengalami gejolak yang tidak ada dalam kontrol kita. Terjadi karena situasi di Amerika atau
statement
dan kebijakan di luar, tapi bisa mempengaruhi kondisi
bond market
kita,” jelasnya.
“Kami juga akan terus meningkatkan akses pembiayaan investasi, memperdalam pasar keuangan
bonds
, dan mendorong pembiayaan inovatif,” tutup Sri Mulyani.
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani menjelaskan target defisit APBN 2026 memang lebih besar dibandingkan APBN 2025. Tahun lalu, target defisit APBN Rp616,2 triliun atau 2,53 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Akan tetapi, target defisit tahun ini lebih rendah dari revisi
outlook
APBN 2025 yang defisitnya melebar ke 2,78 persen atau setara Rp662 triliun.
“APBN 2026 akan defisit 2,48 persen dari GDP (
gross domestic product
). Ini adalah penurunan defisit kalau kita lihat dibandingkan 2025
outlook
, yaitu 2,78 persen (Rp662 triliun),” ucapnya.
[Gambas:Video kebunjp]
(skt/dhf)

Baca lagi: Symptoms of kidney disease can also appear on the skin, these are 5 signs

Baca lagi: Prabowo: RI Tetap Non-Blok, Tak Berpihak ke Kubu Manapun

Baca lagi: The explosion of a steel factory in the US Pennsylvania, 1 was killed 10 injured

Picture of content

content

You may also like